IskandarLaka, S.H.M.H. (Konsultan Hukum Pena Rakyat News Dan Dosen FH Universitas Yos Soedarso Surabaya) Alasan orang mau menaati hukum menurut Prof. Dr. B. Arief Sidahrta, S.H. terdiri dari lima hal. Begini penjelasannya. Pertama adalah karena takut dengan sanksi hukum yang dianggapnya suatu petaka. Menurut Sidharta orang menaati hukum

Yogyakarta ANTARA News - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Kowani Giwo Rubianto Wiyogo menolak istilah "the power of emak-emak" kekuatan emak-emak. "Sorry, tak ada 'the power of emak-emak', yang ada 'the power of Ibu Bangsa'," kata Giwo saat menyampaikan laporan pada upacara pembukaan resmi Sidang Umum ke-35 International Council of Women ICW dan Temu Organisasi Perempuan Indonesia di Yogyakarta,Jumat. Istilah "The power of emak-emak" menjadi popular akhir-akhir ini karena sering disebut untuk menunjukkan dukunga kepada pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno. Pada acara Sidang Tahunan MPR 16 Agustus lalu bahkan Ketua MPR Zulkifli Hasan juga menyebut "emak-emak". "The power of emak-emak" juga merupakan judul sinetron di sebuah stasiun televisi dengan bintang antara lain Della Puspita, Oka Sugawa, dan Risma Nilawati. Giwo menegaskan bahwa yang ada adalah "the power of mother" atau kekuatan ibu. "Ibu bangsa sejati, bukan emak-emak," katanya. Pada akhir sambutannya, Giwo mendoakan Presiden Joko Widodo dapat melangsungkan tugasnya kembali untuk masa-masa mendatang. Rangkaian acara itu telah didahului dengan Pertemuan Dewan Direktur ICW pada 11-12 September 2018, Pembukaan Sidang Umum ke-35 ICW pada 13 September 2018, Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia pada 13-14 September, upacara pembukaan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 September, pelaksanaan sidang-sidang dalam Sidang Umum ke-35 ICW pada 14-18 September, berkunjung ke Balai Ekonomi Desa pada 18-19 September di sekitar kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Pertemuan Dewan Direktur Baru ICW pada 20 September. Sidang Umum ke-35 ICW dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia diselenggarakan oleh ICW dan Kowani serta didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN yang berpartisipasi langsung. Hadir pada acara bersama Kepala Negara itu Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta istri GKR Hemas, Presiden ICW Jungsook Kim beserta delegasi ICW dari 19 negara, direksi BUMN, dan ribuan perempuan dari seluruh Tanah Budi SetiawantoEditor Nusarina Yuliastuti COPYRIGHT © ANTARA 2018
Sayaingin melihat arti penting sosok Arab satu ini karena alasan berikut: Emak-e thole teka-teka mbututi genjer senandung balada yang lirih, dalam suasana suram perkabungan, kita bertanya-tanya, mengapa Aceh? Saya merasa punya hubungan spiritual dengan Aceh. Sewaktu belajar di sebuah pesantren di Kalimantan Selatan, saya mengaji kitab
Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "emak" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. emak ? 1mak Bantuan Penjelasan Simbol a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n Merupakan Bentuk Kata benda ki Merupakan Bentuk Kata kiasan pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya cak Bentuk kata percakapan tidak baku ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain - Pengganti kata "emak" Kosakata Populer Sedang Dilihat Informasi Tentang Situs Merupakan situs penyedia data mengenai arti kata atau istilah dan cara pengejaannya beserta contoh kalimat yang disadur dari "Kamus Besar Bahasa Indonesia" atau yang biasa disingkat dengan KBBI. Tidak seperti beberapa situs web yang sama, kami mencoba untuk menyediakan berbagai fitur lain, seperti kecepatan akses, menampilkan dengan berbagai membedakan warna untuk jenis kata, tampilan yang tepat untuk semua web browser kedua komputer desktop, laptop dan ponsel pintar dan seterusnya. Fitur lengkap dapat dibaca di bagian fitur Online KBBI. Arti kata seperti kata "emak" di atas ditampilkan dalam warna yang membuatnya mudah untuk mencari entri dan sub-tema. Berikut adalah beberapa penjelasan Jenis kata atau Deskripsi istilah-istilah seperti n kata benda, v kata kerja dalam merah muda pink dengan menggarisbawahi titik. Arahkan mouse untuk melihat informasi tidak semuanya telah dijelaskan Makna 1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dalam huruf tebal dengan latar belakang lingkaran Contoh penggunaan entri / sub entri yang ditandai dengan warna biru Contoh dalam Amsal ditandai di orange Ketika mengeklik hasil dari "Loading" daftar, hasil yang sesuai dengan kata Cari akan ditandai dengan latar belakang kuning Menampilkan hasil yang baik dalam kata-kata dasar dan derivatif, dan makna dan definisi akan ditampilkan tanpa harus kembali men-download data dari server Link cukup Permalink / Link indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'teknologi' akan memiliki link di Kata 'konservatif' akan memiliki link di Kata 'rukun' akan memiliki link di Contoh Kata yang Mirip dengan kata "emak" yaitu emak • kanina • hipovitaminosis • derita • gereja • lendot • kantuk • dikau • jotos • transisi • boro-boro • kerpubesi • kelon • wijayakusuma • toyor • minor • akhirusanah • langu • simplifikasi • caya • na • rapel • stik • embargo • genjik • opelet • plano • selawat • jajal • ajojing dll Sehingga link ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam menulis, baik pada jaringan dan di luar dikembangkan dengan konsep desain responsif, berarti bahwa penampilan website situs dari KBBI akan cocok di berbagai media, seperti smartphones Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook / laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang tambahan baru di luar KBBI edisi IIIMenulis singkatan di bagian definisi seperti yang, dengan, dl, tt, dp, dr dan lain-lain ditulis secara penuh, tidak seperti yang ditemukan di KBBI PusatBahasa.✔ Informasi tambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 surat, semua akan ditampilkan. Jika hasil pencarian dari "Loading" daftar sangat besar, hasil yang dapat langsung diklik pada akan terbatas jumlahnya. Selain itu, untuk beberapa kata pencarian, sistem akan hanya mencari kata-kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya apa yang dicari adalah "water, minyak, dissolve", sehingga hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan membubarkan beberapa kata pencarian dapat dilakukan dengan memisahkan setiap kata dengan tanda koma, misalnya mengajar, program, komputer untuk menemukan kata-kata pengajaran, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam "base words" kolom dan hasil dalam bentuk kata-kata turunan akan ditampilkan dalam "Loading" kolom. Ini banyak kata pencarian akan hanya mencari kata-kata dengan minimal 4 Surat panjang, jika sebuah kata yang 2 atau 3 Surat panjang, kata akan data arti kata yang terdapat di website ini merupakan hak cipta dari situs resmi KBBI yang beralamat di Jika anda menemukan padanan kata atau arti kata yang menurut anda tidak sesuai atau tidak benar, maka anda dapat menghubungi ke pihak Badan Bahasa KEMDIKBUD untuk memberikan kritik atau saran Berikut adalah informasi kontak dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Telepon 021 4706287, 4706288, 4896558, 4894546. Faksimile 021 4750407 Email [email protected] Sebuahtanya yang sulit dijawab oleh teknologi dan akal sehat manusia sekarang. "Apa mereka ada?" Banyak dari kita yang berkata "Tidak". Dan banyak pula dari kita yang akan berkata "Ada". Banyak media yang mengambarkan tentang mereka. Banyak pula yang sengaja mencari mereka untuk sebuah dokumentasi. Bahkan ada pula di antara kita yang sengaja Presiden RI Joko Widodo memberikan pemaparan pembukaan Sidang Umum International Council of Women di Yogyakarta, Jumat 14/9/2018. Foto ANTARA FOTO/Andreas Fitri AtmokoPresiden Jokowi sepakat dengan Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo, yang menolak perempuan Indonesia disebut sebagai “emak-emak”. Ia setuju untuk menggunakan istilah ibu bangsa yang sudah ada sejak tahun kubu Prabowo-Sandiaga, dengan semangat menyebut kekuatan perempuan Indonesia sebagai “The Power of Emak-Emak”. Lalu, apa sebenarnya perbedaan makna dari istilah emak-emak dan ibu bangsa?Mengacu pada KBBI, kata "emak" atau "mak" merupakan sebutan kepada orang perempuan yang patut disebut ibu atau dianggap sepadan dengan ibu. Dadang Sunendar, Kepala Badan Bahasa Kemendikbud juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, emak-emak merupakan bahasa daerah yang digunakan untuk panggilan terhadap ibu.“Kata emak itu bukan bahasa yang baru muncul, kata emak itu bahasa daerah, emak itu adalah panggilan ibu, panggilan kepada orang tua gitu ya,” jelas Dadang ketika dihubungi kumparan, Sabtu 15/9.“Sekarang fenomena ini penyebutan kata emak-emak muncul bersamaan dengan pemilihan presiden, kata emak-emak itu digunakan dan dianggap sebagai bahasa yang kekinian gitu, jadi bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat kita,” tambahnya RI Joko Widodo tengah memukul lesung saat pembukaan Sidang Umum International Council of Women di Yogyakarta, Jumat 14/9/2018. Foto ANTARA FOTO/Andreas Fitri AtmokoMenurut Dadang, jika dilihat dari segi bahasa, baik istilah emak-emak maupun ibu bangsa keduanya tidak bermasalah. Keduanya sama-sama menggambarkan sosok perempuan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ibu bangsa menjadi lebih formal dibandingkan emak-emak.“Saya pikir secara kebahasaan dua-duanya bisa diterima, kata emak sebagai bahasa cakapan sebagai bahasa daerah sementara ibu bangsa itu bahasa formal yang digunakan dalam bahasa Indonesia,’’ jelas Dadang. ’Namun, ibu bangsa memang lebih formal dari emak-emak, ibu bangsa itu kan disampaikan kepada tokoh-tokoh tertentu’’ Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo, menyampaikan pihaknya menolak untuk disebut sebagai emak-emak di acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke 90 dan Sidang Umum International Council of Woman ICW ke 35. Presiden Jokowi yang turut hadir dalam acara tersebut, sepakat dengan Giwo Rubianto, bahwa istilah ibu bangsa lebih tepat untuk menggambarkan perempuan Indonesia.“Jadi saya setuju bu Giwo menyampaikan istilah emak-emak. Ibu bangsa. Jadilah Ibu Bangsa wahai perempuan Indonesia. Saya ulangi, jadilah Ibu Bangsa wahai perempuan Indonesia. Ini adalah sebuah tanggung jawab besar perempuan Indonesia untuk menjadi Ibu Bangsa," tutur demonstrasi barisan emak-emak militan Indonesia di depan Istana. Foto Irfan Adi Saputra/kumparan TentangPerubahan Zaman dan Generasi. Aku pernah berdiskusi dengan salah satu emak modern yang membela fenomena ’emak gadget’ zaman now. Seperti dugaanku, emak yang kesehariannya tak pernah lepas dari HP tersebut mengemukakan bahwa inilah kesehariannya. Hampir 50% waktu dalam kesehariannya tak pernah lepas dari gadget dan
Klik untuk lihat aktivitas dan peringkat saya! Buka SnackVideo dan mari ikuti tantangan berolahraga dengan saya! Vlogger ini banyak bagi video2 keren deh, lihat disini! Tautkan kode undangan saya untuk menerima Rp 3150 segera! Undang teman Anda untuk menonton video, Anda bisa mendapatkan hingga Rp 80000 untuk setiap teman! Tautkan kode undangan saya untuk menerima Rp 3150 segera! Undang teman Anda untuk menonton video, Anda bisa mendapatkan hingga Rp 80000 untuk setiap teman! Tautkan kode undangan saya untuk menerima Rp 3150 segera! Undang teman Anda untuk menonton video, Anda bisa mendapatkan hingga Rp 80000 untuk setiap teman! Tautkan kode undangan saya untuk menerima Rp 3150 segera! Undang teman Anda untuk menonton video, Anda bisa mendapatkan hingga Rp 80000 untuk setiap teman! Detik detik ketahuan tetangganya ini bin0r posisi dia lagi ngeliatkan t0k3tnya 😱😱😱 video lanjutan join Telegram!!!! Cek bio B1N0R W4RUN9 Beli air mineral 1 terus uangnya sengaja kasih uang besar. Kembaliannya suruh ambil aja tukar sama pegang tt + jilat 😁😁 FULL DURASI ADA DI GRUP
BaladaGrup WhatsApp. By admin on September 03, 2016. Facebook. Twitter. Pinterest. Hampir semua Emak pasti sudah ya. Yap. Barangkali WA masih jadi media sosial favorit untuk keperluan grup. Media sosial satu ini memang lebih mirip – Masalah panggilan emak-emak yang sering disebut oleh Sandiaga, dipermasalahkan oleh Kongres Wanita Indonesia Kowani. Apakah karena Kowani merasa beda kelas?Istilah The Power of Emak-emak memang tengah sering dipergunakan. Penggunaan istilah ini awalnya terkait dengan bagaimana “power” yang dimiliki emak-emak dapat bekerja dengan cara yang tidak terduga dan sering berujung dengan mengesalkan. Misalnya, untuk mengomentari seorang perempuan yang berkendara seenaknya sendiri, salah satunya dengan sein kiri tapi belok kanan. Mengalahkan raja jalanan yang ini pun akhirnya memberikan kesan negatif. Sangat dekat dengan anggapan bahwa perempuan adalah seorang yang kasar dan seenaknya sendiri. Namun, justru kubu Prabowo-Sandiaga menggunakan istilah tersebut sebagai bahan kampanye. Sandiaga sendiri sering menggunakan istilah itu untuk memanggil perempuan-perempuan yang mendukungnya. Bahkan ia sangat mendukung jika didirikan Partai dijadikan bahan kampanye, istilah the power emak-emak tidak hanya sebatas ramai di meme atau guyonan sosial media saja, namun juga semakin sering muncul dalam pemberitaan nasional. Mungkin karena semakin populer, akhirnya isitilah ini menjadi bahasan dalam General Assembly International Council if Women ke-35 di Yogyakarta, Jumat 14/9 kongres tersebut, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Kowani, Giwo Rubianto menolak dengan tegas istilah the power of emak-emak. Menurutnya, ibu di Indonesia telah memiliki panggilan istimewa, yakni Ibu Bangsa. Ia mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia yang telah memiliki konsep Ibu Bangsa sejak tahun 1935, sebelum kemerdekaan. Sehingga ia menolak jika kemudian disebut sebagai tersebut juga dihadiri dan dibuka oleh Presiden Jokowi. Giwo mengungkapkan, bahwa ia memperhatikan pernyataan Jokowi ketika peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2017 lalu di Papua perihal peran ibu bangsa. Sesungguhnya peran ibu bangsa bukan sebuah beban melainkan suatu kehormatan. Yakni berupa tugas mempersiapkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, inovatif, kreatif, dan memiliki wawasan kebangsaan yang tegas pun ia mengungkapkan, “Kami tidak setuju! Tidak ada The Power of Emak-emak. Yang ada The Power of Ibu Bangsa.”Walaupun pernah memiliki makna yang terkesan negatif, namun Sandiaga pun menyebut the power of emak-emak mengacu pada perempuan yang hebat, perempuan yang mandiri. Serta perempuan yang akan menjadi penentu kesuksesan bangsa bukankah dengan penggunaan istilah tersebut dalam kampanye, akan mengembalikan kesan emak-emak yang identik dengan perilaku menang sendiri tersebut? Terus di manakah letak masalahnya?Apakah hal ini juga ada kaitannya dengan penggolongan panggilan seorang perempuan dewasa dalam kasta ekonomi dan sosial di strata sosial Jawa? Ya, panggilan kepada seorang perempuan dewasa memang memiliki stratanya sendiri. Menurut riset kecil-kecilan saja, panggilan tersebut memiliki strata seperti ini….Biyung–Simbok–Emak–Ibu–MamaSemakin terpandang keluarga tersebut, maka panggilan yang akan dipilih semakin ke kanan. Untuk kali ini saya mengabaikan panggilan-panggilan yang mengacu pada bahasa Arab, Tionghoa, dsb. Karena saya hanya akan fokus pada strata sosial penggunaan panggilan biyung. Panggilan ini sudah sangat jarang digunakan saat ini. Menurut cerita dari nenek saya, panggilan ini lebih sering digunakan pada zamannya dulu, di pelosok kampung yang teramat panggilan simbok. Yang terlintas dari panggilan ini adalah orang desa, miskin dan berpendidikan rendah. Jika ingin ditambah agar lebih dramatis lagi, merupakan perempuan yang pemalu, penakut, sabar dan tabah. Nah, di dalam sinetron kita, panggilan simbok ini akan identik dengan pemeran pembantu rumah panggilan emak. Ia memiliki strata yang lebih tinggi. Biasanya sudah lebih mengenal peradaban. Namun tetap, masih belum dapat dikatakan sebagai seorang perempuan yang cukup terpadang. Lihat saja contoh pemakaian panggilan emak dalam film, “Emak pengin naik haji.” Sepertinya sudah cukup menjelaskan, kan?Keempat, penggunaan panggilan ibu. Staratanya bisa dikatakan lebih maju lagi. Panggilan ini sudah masuk ke dalam panggilan menengah ke atas dan tentu saja sebuah panggilan yang cocok untuk perempuan-perempuan yang untuk panggilan mama atau mami, intinya lebih tinggi lagi lah, ya. Identik dengan perempuan yang tidak hanya berpendidikan namun juga cantik dan kaya kesan yang diciptakan dengan panggilan perempuan dewasa tersebut. Jika kita mengacu pada strata di atas, maka bisa dikatakan bahwa panggilan emak memang memiliki strata di bawah kata ibu. Apakah karena hal inikah sehingga Kowani menolak untuk dipanggil emak-emak?Padahal jika kita mengacu pada KBBI, sebenarnya tidak ada perbedaan makna dari panggilan-panggilan tersebut. Apakah karena perempuan-perempuan Kowani merupakan kaum terpandang, sehingga risih dengan sebutan emak yang terasa ndeso? Oke saya harap tidak. Semoga memang ada alasan diperbarui pada 15 September 2018 oleh Audian Laili InilahCerita Konsep dan Makna Merdeka Diri. 29 Aug 2020 perspnm. Merdeka, kata yang sering dipekikkan pada hari kemerdekaan Indonesia. Bagi penduduk negara +62, kata merdeka adalah kata yang bernilai sakral. Dalam kamus Indonesia, kata merdeka memiliki makna bebas, berdiri sendiri, tidak terikat, tidak bergantung dengan orang lain.
Balada Adalah Oleh pakdosenDiposting pada 9 Juni 2023 Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Balada? Mungkin anda pernah mendengar kata Balada? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri dan contoh […]
uVfs. 238 416 383 279 408 156 217 424 302

arti balada emak emak